Saturday, 8 August 2015

Lada/merica

Lada, atau Merica(pedes, saang, sakang, leudeu pedih, lada kecik, sahang laut) adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati. Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat, dan antipiretik. Tanaman ini ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu. Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada hitam yang mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur. Tanaman ini merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80% hasil lada Indonesia diekspor ke negara luar negri. Selain itu, lada mempunyai sebutan The King of Spice (Raja Rempah-Rempah). Pada tahun 2000 mencapai 280.000 ton.

Lada adalah salah satu tanaman yang berkembang biak dengan biji, namun banyak para petani lebih memilih melakukan penyetekkan untuk mengembangkannya. Mereka memotong batangnya kira-kira dengan panjang 0,25-0,5 meter.

Selain sebagai bumbu dapur, lada juga dapat digunakan sebagai obat. buah dari tumbuhan ini dapat digunakan untuk mengobati disentri, kolera, kaki bengkak, nyeri haid, rematik, selesma, dan sakit kepala. sedangkan daunnya dipercaya dapat mengobati penyakit batu ginjal.

Kunyit

Kunyit, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.), adalah salah satu tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).


Kunyit adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan di negara-negara Asia. Kunyit sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan sejenis gulai, dan juga digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan, atau sebagai pengawet. Produk farmasi berbahan baku kunyit, mampu bersaing dengan berbagai obat paten, misalnya untuk peradangan sendi (arthritis-rheumatoid) dengan harga yang relatif mahal atau suplemen makanan (Vitamin-plus) dalam bentuk kapsul.
Produk bahan jadi dari ekstrak kunyit berupa suplemen makanan dalam bentuk kapsul (Vitamin-plus) pasar dan industrinya sudah berkembang. Suplemen makanan dibuat dari bahan baku ekstrak kunyit dengan bahan tambahan Vitamin B1, B2, B6, B12, Vitamin E, Lesitin, Amprotab, Mg-stearat, Nepagin dan Kolidon 90.

Selain sebagai rempah-rempah di Indonesia kunyit banyak digunakan sebagai obat untuk mengobati demam, terlambat haid, eksim, keputihan, radang rahim, radang usus buntu, hepatitis dan sakit kuning, gatal akibat cacar air, radang gusi, radang amandel, tekanan darah tinggi, dan masih banyak manfaat-manfaat dari tumbuhan ini.